Lippo bank adalah bank devisa papan atas dengan berbagai produk tabungan seperti Tahapan Lippo, Tahapan Lippo Yunior, Super Savings dan Star Savings. Tidak hanya Lippo bank, bank-bank lain seperti BRI meluncurkan tabungan simpedes yang berhadiah barang.Simpedes menjadi terobosan yang berhasil menjaring dana masyarakat saat itu. Kemudian BCA yang mengeluarkan produk tabungan berhadiah Tahapan dengan hadiah utama uang dengan jumlah yang spektakuler kemudian ada lagi Primadana (PT.Bank Danamon Indonesia ) ,Taplus ( Bank Negara Indonesia 1946) dll .
Perbankan diijinkan menerbitkan 3 produk tabungan, yaitu :
- Saving / tabungan yang bisa disetor-tarik setiap saat dengan menggunakan slip
penarikan dan slip setor.
-Time Deposit/Deposito merupakan simpanan dengan jangka waktu tertentu
- Current Account/ rekening giro, hanya bisa ditarik dengan Cek atau Bilyet Giro.
Pola persaingan perbankan semakin ketat. Hal ini diprofokatori dengan insentif bagi para Marketing Officer. Perang produk tabungan hadiah ini menandakan terjadinya :
1.Kanibalisme produk : Dalam rangka mengejar hadiah, atas saran Marketing officer tidak jarang para deposan diminta mengalihkan dana deposito ke tabungan dengan tujuan untuk kumpulkan point undian dengan harapan bisa meraih hadiah utama
2. Kerancuan produk : Nasabah rekening giro berupaya mendapatkan hasil yang lebih besar karena jasa giro umumnya lebih kecil dibanding bunga tabungan. Nasabah rekening giro lebih suka memarkir dananya di rekening tabungan. Kerancuan terjadi karena meskipun sama-sama bisa ditarik setiap saat tetapi dana di tabungan berbeda sifat dengan rekening giro.
3.Data Tabungan berpotensi tidak akurat.
Hal ini dikarenakan bank menawarkan pada nasabah fasilitas standing instruction
untuk melakukan pemindah bukuan dana secara otomatis baik dari tabungan ke
rekening giro saat nasabah ada penarikan Giro Bilyet maupun Cek ataupun sebaliknya
dari rekening giro ke tabungan saat ada kelebihan dana direkening giro .
4. Extra Cost
Peningkatan service perbankan melalui penyediakan ATM,phone banking,online
system disisi lain terdapat biaya yang harus ditanggung nasabah .Disinilah muncul biaya administrasi yang tidak jarang menjadi memberatkan karena dibebankan secara prorata .
Beberapa solusi yang ditawarkan bagi keempat masalah diatas antara lain :
1. Bank Indonesia harus melakukan renovasi,melakukan pembaharuan dengan menata ulang dan pengawasan produk perbankan agar situasi kanibalisme dan kerancuan produk tidak terus berlanjut.
2. Bank Indonesia perlu melakukan pengawasan terhadap hadiah yang berpotensi berlebihan untuk menghindari persaingan yang tidak sehat dimana pada akhirnya nasabah kebanyakan yang akan dirugikan.
3. Perbankan ditunjang dengan systemnya yang canggih perlu kreatif ciptakan produk yang layak untuk masing-masing segmen pasar yang dibidik.Sebagai contoh: untuk
pengusaha diciptakan rekening giro yang kompetitif,dengan jasa giro yang fair.
Bagi penabung antara lain :
1. Adanya pengawasan terhadap biaya administrasi yang dipungut bank untuk masing-masing produk agar tidak merugikan nasabah.Bank
income dikhawatirkan ada kecenderungan bank terus berlomba meningkatkan fee based
income yang berdampak besaran biaya administrasi menjadi irrasional.
2. BI perlu tetapkan aturan jelas tentang identifikasi dan kriteria rekening pasif yang fair untuk penampungan para penabung pasif agar pokok tabungan tidak habis dipotong biaya administrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar